Sabtu, 28 November 2009

MEMAKNAI SEBUAH KEIKHLASAN

Memaknai sebuah keikhlasan tidak semudah waktu diucapkan! diperlukan sebuah latihan yg tentunya didasari dg sebuah pemahaman, keimanan dan keyakinan yg utuh kepada ALLAH. Ketika qta dihadapkan pada sebuah realita yg buruk (yg tdk qta sukai) dlm hidup ini, maka disinilah peran keikhlasan difungsikan. Letak kesulitan dlm kehidupan ini adalah ketika qta dituntut utk selalu ikhlas dlm keadaan apapun suka maupun duka.

Keikhlasan mengharuskan diri qta selalu dikondisikan dalam keadaan kosong dalam arti bersih suci, tanpa noda, baik dg sholat maupun zikir agar qta dapat serahkan diri secara total hanya kepada ALLAH shg mendapatkan ketenangan dan kedamaian jiwa yg luar biasa. Dg demikian insya Allah qta akan mendapatkan berkah, rahmat, serta keselamatan, kebahagiaan……dari Nya, yg kemudian akan meningkatkan kualitas diri qta sebagai manusia dlm meniti aktifitas kehidupan dg penuh berkahNya lahir maupun batin.

PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN ARANG SEKAM PADI

I. PENDAHULUAN

Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri.
Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.

II. URAIAN SINGKAT
Sekam padi banyak terdapat didaerah pedesaan, namun penggunaan sekam padi belum dimanfaatkan sepenuhnya. Uraian ini adalah salah satu cara memanfaatkan sekam padi untuk memperoleh air bersih yang merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat.

III. BAHAN DAN PERALATAN

1. Arang sekam padi

2. Kayu bakar

3. Sampah-sampah/tanah

4. Pipa

5. Kerikil

6. Kawat ram

7. Lumpur

8. Drum diameter 40 cm dan tinggi 72 cm

IV. PEMBUATAN

1. Dasar drum dibuat lubang-lubang kecil (diameter 2 mm) dan 4 lubang dengan diameter 3,5 mm. Pada dinding drum diberi 6 lubang berdiameter 3,5 mm. Jarak antara masing-masing lubang 10 cm. Bagian kiri dan kanan drum dipasangi pipa yang panjangnya 15 cm. Pada bagian dasar dari drum diberi kawat ram (lihat Gambar 1).

Gambar 1. Alat Pembuatan Arang Sekam Padi

2. Tungku pembakaran :
Tungku pembakaran adalah tungku rumah tangga yang dimodifikasi untuk pengarangan kayu bakar. Lihat Gambar 2.

Gambar 2. Tungku Pembakaran Sekam Padi

3. Alat penjernihan air terdiri atas 2 bagian :

a. Alat pengendapan yang terbuat dari drum.

b. Alat penyaringan yang dibuat dari gentong. Pada dasar gentong diberi kerikil dan arang sekam padi setebal dari 10 sampai 20 cm di atasnya. Di atas arang sekam padi diberi ijuk.

4. Pembuatan arang sekam padi :

a. Secara tradisional arang sekam padi dibuat dalam suatu lubang yang berukuran : panjang 50 cm, tinggi 30 cm dan diameter 50 cm, dengan kapasitas 5 kg. Sekam dibakar di atas tungku singer. Sekam yang sudah terbakar ditutup tanah dan diatasnya diberi sampah. Pada salah satu sudut lubang diberi pipa udara.

b. Cara lain dengan menggunakan drum sebagi tungku pembakaran. Temperatur pada waktu pengarangan 400°-600°C dan lama pengarangan 2,5 jam. Bahan bakar kayu yang digunakan 5 kg, untuk 5 kg sekam padi.

Gambar 3. Alat Penjernihan Air

V. PENGGUNAAN
Proses penyaringan air:

1. Tahap pertama pengendapan

2. Tahap kedua penyaringan dengan arang sekam padi kira-kira 10 cm tebalnya. Proses penyaringan ini bekerja selama 6 jam/hari.

VI. KEUNTUNGAN

1. Dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan keluarga

2. Pengarangan sekam padi mudah dikerjakan oleh masyarakat pedesaan sendiri.

3. Relatif murah

4. Hasil penjernihan memenuhi syarat kesehatan.

5. Sekam padi mudah diperileh di pedesaan.

VII. KERUGIAN
Pembakaran harus sempurna, apabila pembakaran”tidak sempurna” (kekurangan oksigen) arang sekam padi dan abu akan bercampur.

VIII. DAFTAR PUSTAKA
Asril, Lutan. Penjernihan air menggunakan arang sekam padi skala keluarga untuk daerah pedesaan. Dalam kumpulan makalah : Lokakarya penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna penyediaan air minum dan pembuangan kotoran di pedesaan, Cimacan : 2-4 Februari 1981. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, 1981.

IX. INFORMASI LEBIH LANJUT

1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan – LIPI; Jl. Cisitu Sangkuriang No. 1 – Bandung 40134 – INDONESIA; Tel.+62 22 250 3052, 250 4826, 250 4832, 250 4833; Fax. +62 22 250 3050

2. Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI; Sasana Widya Sarwono, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12710, INDONESIA.

Sumber : Buku Panduan Air dan Sanitasi, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, Jakarta, 1991

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

I. PENDAHULUAN
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ;

1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.

2. Tidak mengotori permukaan tanah.

3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.

4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.

5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.

6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.

7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.

Berikut ini adalah pengelolaan limbah rumah tangga untuk limbah cair, padat dan gas.

8. Pengelolaan air limbah kakus I.

9. Pengelolaan air limbah kakus II.

10. Pengelolaan air limbah cucian.

11. Pembuatan saluran bekas mandi dan cuci

12. Pengelolaan sampah

13. Pengelolaan limbah industri rumah tangga.

14. Pengelolaan air limbah rumah tangga I

15. Pengelolaan air limbah rumah tangga II

16. Pengelolaan air limbah

II. URAIAN SINGKAT
Air cucian dialirkan melalui saluran ke sebuah lubang resapan.

III. 3. BAHAN

1. Batu bata

2. Semen

3. Bambu

4. Pasir

5. Kerikil

6. Batu kali

IV. PERALATAN

1. Cetok

2. Gergaji

3. Cangkul

4. Parang

5. Slop

6. Ember

V. PEMBUATAN
Pertama dibuat lubang di luar dapur dengan lebar, panjang dan tinggi 1 m atau disesuaikan dengan tempat dan kebutuhan. Di buat saluran dari batu bata, pasir, semen atau pakai bis. Kalau saluran terbuka bisa ditutup dengan bambu, kayu atau seng. Bak resapan diisi dengan pasir, kerikil, batu kali. Akan lebih baik kalau bak resapan ditutup dengan kayu/bambu/cor-coran pasir dan semen. Dan dapat diberi saluran udara dari pralon. Cara pembuatannya dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2 di bawah ini.

Gambar 1. Bak Saluran

VI. PENGGUNAAN
Untuk membuang air limbah rumah tangga seperti air bekas cucian dan masak

VII. PEMELIHARAAN
Jangan memasukkan buangan berupa benda padat seperti kertas, kain, plastik.dsb

VIII. KEUNTUNGAN
Mudah dibuat dan bahannya dapat dari bahan-bahan bekas.

IX. KERUGIAN
Kalau tutupnya kurang rapat, baunya akan tersebar sehingga mengganggu lingkungan
Catatan lain-lain :
Setiap kali perlu dilihat apakah ada yang rusak atau tidak.

X. DAFTAR PUSTAKA
Hisyam. Pembuangan air kotor. Bandung : Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, 1975.

XI. INFORMASI LEBIH LANJUT

1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan – LIPI; Jl. Cisitu Sangkuriang No. 1 – Bandung 40134 – INDONESIA; Tel.+62 22 250 3052, 250 4826, 250 4832, 250 4833; Fax. +62 22 250 3050

2. Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI; Sasana Widya Sarwono, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12710, INDONESIA.

Sumber : Buku Panduan Air dan Sanitasi, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, Jakarta, 1991.

BENGKUANG

A. NAMA

  1. Nama ilmiah : Pachyrrhizus erosus URB.
  2. Nama daerah : bangkuwang (Batak dan Sunda), bengkuwang (Jawa), singkuwang (Aceh), jempingan (Bali), uwi pisak (Lombok), dan bun (Bima).
  3. Nama asing : yarn bean (Inggris) dan so ke (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS

Tumbuhan bangkuang memiliki rasa manis, dingin, dan bersifat sejuk serta mendinginkan. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bangkuang di antaranya pachyrhizon, rotenon, vitamin B1, dan vitamin C. Daun dan bijinya mengandung saponin dan flavonoid, sedangkan umbinya mengandung protein, fosfor, besi, vitamin A, Bi, dan C.

Efek farmakologis bangkuang di antaranya sebagai obat beri-beri, nyeri perut, penghalus kulit, obat demam, dan obat sakit kulit. Akan tetapi, bagian biji dan daunnya mengandung racun. Oleh karena itu, untuk menghindari keracunan jumlah penggunaan dan dua bagian tumbuhan tersebut perlu diperhatikan.

C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN

Perbanyakan tumbnhan bangkuang dilakukan deilgan biji. Bangkuang dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembaban tanahnya, dan dipnpuk dengan pupuk dasar. Tumbuhan mi menghendaki cukup matahari.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Meskipun umbi bertunasnya mengandung racun, bagian daun dan biji dan tumbuhan bangkuang dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit. Selain iitu, bagian umbi bangkuang juga dapat dimanfaatkan untuk hal yang sama. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan tumbuhan bangkuang di antaranya sebagai berikut.

1. Beri-beri

Cuci 300 g umbi bangkuang sampai bersih, dikupas, lain makan. Lakukan secara rutin 2 kali sehari.

2. Demam

Kupas umbi bangkuang secukupnya, buat menjadi manisan, lalu dimakan. Ulangi hal yang sama sampai demaninya sembuh.

3. Diabetes meflitus

Cuci 1—2 buah umbi bangkuang sampai bersih, parut, peras, lalu saring. Minum air yang tersaring sekaligus secara teratur setiap pagi dan malam.

4. Penyakit kulit dan eksim

Cud bersih umbi bangkuang secukupnya sampai bersih, parut, lalu tapalkan pada kulit yang terkena penyakit.

5. Sariawan

Cuci bersih umbi bangkuang secukupnya, kupas kulitnya, lalu masukkan ke dalam blender. Tambahkan setengah gelas air matang dan madu secukupnya lalu buat minuman jus. Minum jus umbi bangkuang sedikitnya 1 gelas sehari.

6. Wasir

Cuci bersih 1 butir umbi bangkuang sampai bersih, kupas kulitnya, masukkan ke dalam blender, tambahkan air sedukupnya, lalu buat minuman jus, atau diekstrak untuk diambil sari buahnya. Minum jus bangkuang setiap bangun tidur pagi. Lakukan secara teratur setiap bangun tidur pagi.

Catatan : penggunaan umbi yang bertunas harus hati-hat karena beracun

ALPUKAT


A. NAMA

  1. Nama ilmiah : Persea americana Mill.
  2. Nama daerah apokad (Melayu), apuket (Sunda), apokat (Jawa).
  3. Nama asing : avocado pear (Inggris), yiu lie (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS

Tumbuhan alpukat, terutama bagian daun, memiliki rasa pahit dan kelat. Kulit ranting mengandung beberapa zat kimia di antaranya minyak terbang, seperti methylehavikol, alphapinene, tanin, dan flavonoid. Daging buah mengandung lemak jenuh, protein, sesqueterpenes, vitamin A, B1, dan B2.

Efek farmakologis daun alpukat adalah peluruh kencing (diuretik) dan astringen. Selain itu, daun dan kulit ranting memiliki efek farmakologis, seperti peluruh kentut (karminatif), penyembuh batuk, pelancar menstruasi, emollient, dan antibakteri.

C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN

Perbanyakan tanaman alpukat dilakukan dengan biji, setek, dan cangkok. Alpukat dirawat dengan penyiraman air, dijaga kelembapan tanahnya, dipupuk dengan pupuk organik, dan tumbuhan ini menghendaki cukup matahari.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Daging buah, daun, dan biji alpukat dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.

1. Darah tinggi dan sakit kepala

Cuci bersih 3—5 helai daun alpukat segar sampai bersih, seduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin, minum ramuan sekaligus 1 gelas sehari.

2. Gigi berlubang

Ambil biji alpukat secukupnya, bersihkan, lalu tumbuk sampai halus. Masukkan hasil tumbukan ke dalam gigi berlubang.

3. Kencing batu

Cuci bersih 7 helai daun alpukat segar, seduh dengan ½ gelas air panas, lalu minum sekaligus. Lakukan secara rutin 2 kah sehari setiap pagi dan sore sampai batu penyumbat kencing keluar.

4. Kulit wajah kering

Lumatkan daging buah alpukat secukupnya sampal halus, oleskan merata pada wajah, lalu biarkan sekitar 3—5 menit sampai kering. Bilas wajah dengan air hangat sampai bersih lalu olesi dengan es batu. Lakukan setiap pagi hari dan malam hari sebelum tidur.

5. Kencing manis

Panggang biji alpukat di atas api, potong kecil-kecil, lalu rebus sampai mendidih dan warnanya berubah menjadi cokelat. Saring hasil rebusan lalu minum sekaligus. Lakukan secara rutin 1 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

6. Nyeri saraf dan nyeri lambung

Cuci bersih 3—6 lembar daun alpukat lalu seduh atan rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, minuin air seduhan 1 kali sehari.

7. Sariawan

Haluskan 1 butir daging buah alpukat, campur dengan 2 sendok makan madu murni, aduk sampai rata, lalu makan sekaligus. Ulangi sampai sariawan sembuh.

Hello Dunia


Sering kali kita mendengar ungkapan, “Aku tidak membutuhkan orang lain!” Ungkapan ini sebenarnya keliru. Manusia tidak bisa tidak membutuhkan orang lain karena pada dasarnya manusia adalah MAKHLUK SOSIAL. Tentu saja tidak banyak manusia yang benar-benar mau hidup sendiri tanpa mau berhubungan dengan orang lain. Dengan lewat blog yang sederhana ini kami mencoba untuk berinteraksi dengan dunia luar melalui dunia maya.